MOTIVASI PARA PROFESOR

Hari ini saya mendapatkan banyak motivasi dari para Profesor. Saya seperti ter-recharge dalam menjalani kehidupan di situasi yang tidak menentu. Kuliah yang disampaikan mencerahkan dalam banyak hal, dari kehidupan lokal, regional, nasional hingga internasional. Silih berganti pembicara hebat yang hadir di virtual meeting dari para professor hingga praktisi. Saya sebelum dimulai acara persiapan dengan meletakan pulpen dan buku yang masih putih bersih belum ada catatan. Apa saja yang saya dapatkan baik dari pembicara maupun dari Prof. Imam Robandi saya catat dan saya dokumenkan. Terkadang saya jadikan sebagai referensi tulisan ringan saya.

Saya termasuk orang yang merugi karena terlambat mengikuti KSJM. Saya baru mengikuti kegiatan ini setelah berjalan beberapa episode. Artinya, saya mengikuti sudah terlambat. Pada KSJM pertama kali saya mengikuti, saya menyesal mengapa saya tidak dapat mengikuti dari awal. Mensikapi penyesalan saya, saya berusaha mengikuti KSJM. Saya mengikuti kegiatan ini terkadang di jalan sambil menyetir mobil, saya mendengarkan. Saya mengikuti di rumah karena kecapaian hingga saya tertidur. Ini usaha saya supaya dapat mengikuti KSJM.

Hand holding drawing virtual lightbulb with brain on bokeh background for creative and smart thinking idea concep

Pertama kali mengikuti Virtual meeting di KSJM ketika saya mengikuti virtual summits yang diadakan selama enam hari berturut-turut. Saya mengikuti kegiatan ini dari pagi pukul delapan hingga pukul empat sore. Saya tidak dapat meninggalkan acara ini karena begitu inspiratif dan memotivasi dalam segala aspek kehidupan. Puluhan professor memaparkan keahliannya dalam semua bidang. Saya mengalami sakit di hari ke enam. Saya mengira bahwa saya mengalami kelelahan mengikuti kegiatan ini. Setelah Professor summit selesai, saya istirahat dan mengalami demam tinggi, batuk, badan dan tulang terasa sakit, indera pengecap dan indera penciuman seperti tidak ada, selera makan menurun. Saya mengisolasi diri selama dua minggu. Ini pengalaman yang tidak saya lupakan. Saya sebelumnya belum pernah mengalami kondisi sakit seperti ini. Tubuh saya harus berperang melawan sakit yang mendera. Do’a selalu saya panjatkan dan harapan imun tubuh kuat dalam menghadapi kondisi ini.

Profesor summite telah memberikan banyak catatan. Salah satu catatan saya dalam mengikuti Profesor summits hari ini adalah kita tidak dapat dilepaskan dari dunia digital. Ini memaksa saya, suka atau tidak suka harus adaptasi dengan dunia digital. Saya harus terus belajar dan tidak boleh menyerah. Saya berusaha untuk mengikuti dunia digital, khususnya untuk kepentingan pembelajaran saya pada ilmu yang saya minati. Saya tidak memandang siapa dan bergelar apa dalam belajar. Ini yang saya serap dari kajian KSJM. Narasumber yang paling banyak adalah akademisi, tetapi saat tertentu KSJM menghadirkan praktisi yang tidak bergelar akademik tetapi memiliki kompetensi dan kebermanfaatan di masyarakat.

Suatu kali, saya mengikuti KSJM dengan narasumber seorang pembudi daya lele dari tanggerang. Dia sebenarnya seorang akademisi yang mengajar di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. KSJM mengambil angel dia seorang pembudidaya lele di tengah pandemic Covid-19. Ini sangat special sekali dan sangat kontekstual. Situasi pandemic Covid-19, banyak orang sedang kesusuahan dan KSJM menyuguhkan solusi contoh orang yang tetap berkarya meski di masa pandemic, terlebih seorang akademisi.

Motivasi para professor selalu menarik apa pun yang disampaikan karena keahliannya. Prof Imam Robandi mempresentasikan materi yang sangat rumit. Saya hanya mendengarkan dan mengamati Layar dengan banyak istilah listrik yang membuat semakin pening kepala. Saya terus menyimak untuk menangkap dan mencatat the golden word. Saya mendapatkan kata yang dapat saya generalisasikan pada kehidupan umum. Salah satu kata emas adalah stability. Menjaga stabilitas sangat penting bagi arus listrik maupun arus kehidupan, baik kehidupan makro maupun mikro. Saya mengucapkan terimakasih kepada para profesor yang telah berbagi ilmu. Saya teringat sebuah hadits, “Idza Marannu adama inqatha’a amaluhu Illa min stalasin, shadaqotin jariyatin au ilmi yuntafa u bih au waladin Shalihin yad u lah“. Apabila mati anak Adam terputus amalnya kecuali tiga yang tidak terputus, yaitu shadaqoh jariyah, atau ilmu yang bermanfaat atau anak Sholeh yang mendoakan kedua orang tua nya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top