Setiap kali pulang ke kampung halaman, saya menengok tanah garapan ayah, teringat ketika kecil saya bermain siang dan malam di tanah ini. Di waktu siang saya memancing belut di sawah dan di waktu malam mencari belibis.
Jika saya sebutkan jenis hewan belibis kepada anak saya, saya pastikan anak-anak saya tidak mengenal jenis hewan ini. Sepertinya belibis sudah punah saat ini. Belibis adalah salah satu kenangan jenis hewan ketika saya kecil, yang sudah punah karena perubahan habitat yang tidak sesuai untuk kehidupan belibis. Selain belibis masih banyak hewan yang mulai tiada, seperti katak atau bancet.

Saya berkunjung dan menengok hamparan tanah ini. Sangat berbeda antara kini dan dahulu. Bayangkan masa lalu dalam pikiran muncul. Pengembaraan masa lalu dimulai, tanah yang subur, udara yang segar, masyarakat yang ramah, kekeluargaan yang erat, hewan yang riang bergembira, kerbau yang bahagia. Semua sibuk bersama alam. Langit yang cerah, angin yang sepoi-sepoi, air sungai yang jernih, pohon-pohon yang menari-nari bersama angin yang menerpa, laying-layang yang indah di langit. Semakin mengembara pikiran saya, semakin dalam jauh ke masa lalu.
Saya tersadar, hamparan sawah itu masa lalu. Sawah sudah tidak terhampar meski masih ada yang menanam padi. Hamparan sawah sudah tiada, para petani banyak yang melakukan banyak uji coba tanaman. Sekarang para petani mencoba tanama yang tidak ada di daerah mereka. Era informasi telah mengubah pola pikir semua elemen masyarakat, termasuk para petani. Arus informasi yang beredar luas telah membuka pikiran para petani untuk mencoba sesuatu yang baru. Hamparan sawah di daerah saya sudah tiada. Hamparan sawah telah memberikan banyak kenangan yang indah di masa kecil saya.
Sesuatu yang berkesan menjadi kenangan indah. Kenangan yang tidak ingin saya lupakan. Saya menikmati lingkungan alam sebagai masa lalu yang indah. Saya harus menyesuaikan diri dari perubahan alam yang cukup drastis. Jika saya tidak dapat melepaskan keindahan masa lalu, maka saya akan terpenjara pada masa lalu. Saya melangkahkan kaki menuju ke pohon besar, saya berkata di dalam hati, dahulu saya di sini tempatnya bermain bersama kakek dan nenek serta paman. Dahulu keluarga kami bersama-sama mengelola sawah yang terhampar. Hari ini, terlalu banyak jenis tanaman yang ditanam sesuai dengan pilihan. Setiap zaman memiliki rasa dan asa yang berbeda beda.

Saya adalah guru yang senang menulis dan berwiraswasta sektor agroforestri dan farming