Pagi hari ini saya mengupdate tanaman Tabebuia yang saya prediksi akan subur. Penanda kesuburan adalah tumbuhnya tunas baru di hari ke lima. Abang Dasril dari Bukittinggi, Bunda Windu Wulandari dari bogor, Bunda Elly Jauhara dari semarang, Bunda Elyusra dari Malang memberikan apresiasi positif. Sementara ada satu yang memberikan apresiasi produktif yaitu Sensei Prof Imam Robandi dengan komentar, ‘Wow.. mantap. Sebuah halaman yang kering kerontang’.
Tulisan ini saya tulis di sela-sela hari menjelang mengikuti zoom meeting acara KSJM tahun 2020. Bulan September adalah bulan puncak Covid-19 gelombang pertama. Beberapa orang meninggal di daerah saya terkonfirmasi terkena Covid-19. Ini menambah kekhawatiran masyarakat dan dampak lanjutan berupa ketakuan dan paranoid. Sisi spiritual terbangun di situasi ini, tidak hanya saya tetapi rekan kerja saya. Minimal semua orang ingat mati. Rasulullah SAW menyarankan kita untuk sering mengingat mati. Banyak hikmah seseorang mengingat mati, diantaranya kehidupan dunia menjadi terkendali. Semua akan berakhir menemui kematian.

KSJM berseliweran setiap malam di hari jum’at dengan beragam tema yang menarik. Bulan September adalah bulan awal-awal KSJM yang saya kenal. Beragam tema menarik ditawarkan, saya mencoba list nama saya. Saya waktu itu belum mengenal zoom meski saya sudah mengunduh aplikasinya di gawai saya. Saya memiliki kendala sinyal untuk dapat mengikuti zoom KSJM. Saya berandai-andai, ‘andaikata zoom KSJM diadakan di siang hari posisi saya ada di sekolah. Jika zoom KSJM dilaksanakan di siang hari, tentu namanya bukan KSJM lagi. Saya lebih baik berusaha mengikuti acara ini meski terkadang putus nyambung. Saya tetap memandang hari jum’at malam adalah hari special dengan agenda special. Saya turun ke rumah tetangga untuk mendapatkan sinyal. Rumah tetangga yang memiliki titik terbaik mendapatkan sinyal menjadi tempat terkenang mengikuti KSJM.
Cerita tentang Prancis dengan budayanya, Cerita tentang Jerman bersama teknologinya dan bahkan cerita tentang kota Moscow dengan misterinya adalah episode-episode kegiatan KSJM yang berupaya bagaimana selalu mengambil sudut pandang positif setiap kota di belahan dunia. Dunia di luar sana adalah bukan kendali saya. Persepsi dapat di bangun melalui sudut pandang saya, bagaimana dan dari mana saya memandang sebuah objek, hal ini yang akan menentukan bentuk dan persepsi objek tersebut.
Memandang adalah aktivitas penting. Memandang menentukan persepsi seseorang. Objek yang tidak menjadi perhatian saya dapat menjadi perhatian orang lain. Objek yang tidak terlintas dalam benak saya menjadi pembahasan dalam benak orang lain. Pentingnya saling mengenal sudut pandang adalah media untuk hidup dan tumbuh bersama. Saya gelap tentang negara Jerman, saya menjadi terkesima acara KSJM 11 Desember 2020 ketika mendengarkan Prof. Triwikantoro yang memaparkan tentang Sepak bola, Budaya, Pendidikan dan teknologinya. Saya lebih tidak mengenal lagi tentang Prancis, saya menjadi terpesona melalui pemaparan Dr. Ahmad Affandi, Dr. Ari Santoso dan Dr. Wirawan di KSJM 18 Desember 2020.
Saya masih teringat cacatan buku harian saya tentang aktivitas memandang. Saya mengambil objek untuk saya foto dan saya bagikan ke rekan-rekan. Saya mengajak pembaca untuk melihat pertumbuhan daun tabubea, saya dukung dengan gambar dan saya shoot sedekat mungkin hingga yang lain menjadi blor. Rekan fokus melihat pertumbuhan daun tabubea, Prof Imam Robandi tidak memfokuskan pada tanaman tetapi pada background tanaman, halaman yang kering kerontang. Apa boleh buat, gambar yang sudah terpublikasi menjadi hak publik untuk dibaca dari segala sisi.
Pilihan objek yang saya pandang dapat menentukan suasana hati saya. Kali ini saya terhibur dengan ikan koi yang berenang dari sana kemari. Gerakan ritmik ikan menari-nari di air yang jernih memberikan hiburan pada alam pikir untuk selalu bersih dalam berpikir. Ikan-ikan ini menjadi penghantar energi untuk semangat membangun kebersihan hati dan pikiran. Melihat objek kolam seperti melihat gambar dua dimensi, tidak ada pilihan sisi untuk dapat melihat kecuali masuk dalam alam imajiner, melihat kolam dari bawah kolam.
Saya mencoba mengikuti zoom tentang perkeretaapian yang super cepat Surabaya Jakarta suatu episode KSJM 2020. Tertulis teman teman IRo Society seperti Ust Helman, Bunda Marlina, bunda Syofnierita dan masih banyak yang lainnya. Mencari kawan sangat mudah tetapi menjaga perkawanan tidak mudah. Silaturahmi yang selalu terjaga melalui media zoom dan group IRo Society adalah salah satu bentuk menjaga perkawanan. Ini sudut pandang yang saya ambil di acara KSJM.

Saya adalah guru yang senang menulis dan berwiraswasta sektor agroforestri dan farming